Senin, 24 Februari 2014

goal congruence

GOAL CONGRUENCE
          Goal congruence merupakan keselarasan antara tindakan-tindakan individu untuk meraih tujuan-tujuan pribadi guna membantu pencapaian tujuan organisasi. Istilah goal congruence (keselarasan tujuan) diterapkan pada sebuah organisasi untuk memastikan bahwa semua operasi dan kegiatan ditetapkan dalam mendukung tujuan organisasi. Ini berarti bahwa organisasi akan meninjau semua operasi dan kegiatan untuk memastikan bahwa tidak satupun dari mereka (orang-operasi dan kegiatan) bekerja dengan cara yang membatasi atau menghambat kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya, apa pun bentuknya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Goal Congruence
A. Faktor Informal
1.      Faktor Eksternal
Faktor eksternal, yaitu norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan terjadi dalam masyarakat (dan organisasi merupakan bagian dari masyarakat). Faktor –faktor eksternal yang mempengaruhi goal congruence adalah etos kerja dan norma spesifik sesuai industri.
·         Etos kerja merupakan loyalitas seseorang terhadap organisasi, serta keuletan, semangat dan kebanggan yang dimiliki dalam menjalankan tugas.

2.      Faktor Internal
Faktor- faktor internal yang mempengaruhi goal congruence adalah budaya, gaya manajemen, hubungan informal dalam organisasi serta persepsi dan komunikasi.

·         Budaya dalam organisasi meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implisit diterima dan secara eksplisit diterapkan pada seluruh jajaran organisasi. Budaya sangat dipengaruhi oleh personalitas dan kebijakan manajer.
·         Gaya manajemen memiliki dampak yang paling kuat terhadap pengendalian manajemen, karena sikap bawahan merupakan cerminan sikap atasannya.
·         Hubungan informal juga dibutuhkan, meskipun hubungan formal telah ditetapkan.
·         Cara-cara untuk mencapai tujuan organisasi juga harus dikomunikasikan dengan baik dan pesan-pesan yang disampaikan diharapkan dapat diinterpretasikan dengan makna yang sama.
B. Faktor Formal
  1. Aturan
Aturan-aturan merupakan seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan pengendalian (termasuk instruksi tentang jabatan, pembagian kerja, prosedur standar operasi, panduan-panduan dan tuntunan-tuntunan etis). Aturan-aturan dapat berisi hal-hal yang sederhana sampai yang rumit, pedoman kerja yang ketat sampai fleksibel maupun tindakan positif (pelarangan tindakan negatif). Dan jenis-jenis aturan dapat berupa :
·         Pengendalian fisik terhadap semua aktiva organisasi.
·         Panduan manual yang ditinjau secara berkala.
·         Pengamanan terhadap sistem informasi.
·         Sistem pengendalian tugas.

2.       SPM (Sistem Pengendalian Manajemen)
            SPM adalah suatu alat dari alat-alat lainnya untuk mengimplementasikan strategi yang berfungsi untuk memotivasi anggota-anggota organisasi guna mencapai tujuan organisai.
            Proses pengendalian manajemen diawali dengan perencanaan strategis (sesuai tujuan dan strategi organisasi), penyusunan anggaran, pelaksanaan rencana (kinerja aktual, sesuai dengan aturan organisasi), pelaporan hasil kinerja dan evaluasi hasil kinerja.
                                                                                               


KONTROLER
            Kontroler adalah individu yang bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan Sistem Pengendalian Manajemen. Dan kontroler ini berfungsi untuk:

  1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.
  2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasuk pajak) kepada pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
  3. Menyiapkan, menganalisis dan meninterpretasikan laporan kinerja; menganalisis program dan proposal anggaran, serta mengkonsolidasikannya dalam anggaran tahunan.
  4. Melakukan supervisi audit internal dan audit operasional, mencatat prosedur pengendalian yang menjamin validitas informasi serta menetapkan tingkat keamanan yang memadai terhadap kecurangan.
  5. Mengembangkan personil dalam organisasi pengendali dan terlibat dalam pelatihan yang berkaitan dengan fungsi pengendalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar